No products in the cart.
Penting Dia Aturan Mengganti Puasa Ramadhan Yang Benar
Tinggal menjumlah hari, umat Muslim di seluruh dunia akan melaksanakan ibadah puasa 2020. Jika hingga dikala ini kamu belum menuntaskan hutang puasa sebelumnya, berikut hukum mengganti puasa Ramadhan yang perlu diketahui.

Puasa Ramadhan yakni salah satu kewajiban yang mesti dipenuhi oleh seluruh umat Islam di dunia. Namun ada beberapa kondisi yang memungkinkan seseorang untuk tidak menjalani puasa. Misalnya sedang dalam kondisi sakit, hamil, nifas, menstruasi, dan tengah menjadi musafir.
Meski begitu, tetap saja ada kewajiban yang mesti dijalankan setelah bulan Ramadhan berlalu. Kewajiban ini dikenal pula sebagai puasa ganti atau puasa Qadha.
Dalam pelaksanaannya, puasa Qadha serupa dengan puasa Ramadhan. Namun memang ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan. Agar lebih terperinci, berikut CekAja rangkum dari berbagai sumber mengenai hukum mengganti puasa Ramadhan.
Contents
- 1 Kapan Batas Waktu Mengganti Puasa Ramadhan?
- 2 Hukum Mengganti Puasa Ramadhan
- 3 (Baca Juga: Tips Sehat dari Dokter Spesialis, Agar Kamu Bisa Menjalani Hidup Sehat) Puasa Qadha setidaknya mesti dijalankan paling lambat dikala bulan Sya’ban, sebelum datangnya Ramadhan. Jika kau menunda kewajiban ini dikarenakan udzhur syar’i, mirip sakit, hamil, lupa, atau halangan lainnya. Maka kamu hanya perlu melaksanakan qadha kembali tanpa harus membayar kaffarah (denda). Berbeda kondisinya bila kau sengaja menunda atau melewatkan puasa Qadha sampai memasuki bulan Ramadhan berikutnya, tanpa ada halangan yang mempunyai arti. Dalam perkara ini, setidaknya kamu harus membayar fidyah sebesar satu mud atau setara 543 gr (berdasarkan Malikiyah) materi makanan pokok untuk satu hari hutang puas Ramadhan. Selain itu, terdapat pula 2 hukum yang berlaku dan sudah disepakati oleh para ulama, diantaranya seperti: Hukum qadha sejatinya tetap ada dan tidak hilang meski sudah melewati Ramadhan berikutnya. Wajib bertaubat, sebab menilai remeh dan sengaja menunda keharusan untuk puasa ganti tanpa mengalami udzhur syar’i. Bacaan Niat dan Doa Berbuka Puasa Ganti
Kapan Batas Waktu Mengganti Puasa Ramadhan?
Dalam hukum mengubah puasa Ramadhan, disebutkan bahwa tidak ada ketentuan khusus perihal tenggat waktu mengganti puasa tersebut. Yang paling penting, kamu mampu melunasi kewajiban itu sebelum bulan Ramadhan berikutnya datang.
Tetapi ada pula beberapa ulama yang beropini jikalau puasa Qadha tidak dapat dilakukan ketika memasuki pertengahan bulan Sya’ban. Hal ini diungkapkan dalam Hadits Riwayat Abu Dawud yang berbunyi, “Bila hari memasuki pertengahan bulan Sya’ban, maka janganlah kalian berpuasa.â€
Meski begitu, mengganti puasa Ramadhan lebih baik dilakukan secepatnya. Bahkan bila memungkinkan, kamu mampu melaksanakan keharusan tersebut pada bulan Syawal, guna mendapatkan keistimewaan berpuasa 6 hari.
Hukum Mengganti Puasa Ramadhan
Orang-orang dalam keadaan tertentu seperti sakit, hamil, sampai sedang dalam perjalanan jauh boleh saja tidak berpuasa selama bulan Ramadhan. Tetapi nantinya mereka mesti melunasi hutang puasa tersebut dalam bentuk puasa Qadha.
Hukum mengubah puasa Ramadhan ini wajib dilaksanakan sebagaimana sudah disampaikan dalam firman Allah SWT, yaitu QS. Al-Baqarah ayat 184 yang berbunyi:
“Maka barang siapa di antara sakit atau bepergian jauh, hendaklah ia mengganti shaum pada hari-hari lainnya. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya untuk membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Barang siapa yang dengan kerelaan hati melakukan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu kalau kau mengetahui.â€
Komentar Terbaru